Banda Aceh: Truk interkuler BK 9496 BN yang membawa kontainer sarat muatan pupuk kompos dari arah Medan, Kamis (16/6/2011) sore, pukul sekira 18.00 WIB terjun ke jurang, di pinggir jalan Banda Aceh Medan Km 42, Simpang Lamjreun, Kecamatan Seulimuem, Aceh Besar.
Peristiwa itu menyebabkan Tukirin (55), sopir truk naas tersebut tewas di lokasi kejadian dengan posisi terjepit dalam truk.
Sementara Jumadi (38) kernetnya warga Besitang, Sumatera Utara, selamat dari peristiwa itu. Pun demikian kernet itu juga harus dilarikan ke Puskesmas Seulimuem, karena mengalami luka terkilir di bagian pinggang.
Tapi, di balik peristiwa itu menyisakan cerita miris yakni, sampai pukul 16.05 WIB kemarin sore, mayat pria asal Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, yang terjepit itu belum mampu dikeluarkan dari himpitan truk interkuler tersebut.
Bahkan jasad itu sudah berdiam dalam himpitan truk itu tidak kurang dari 22 jam. Kondisi itu membuat sejumlah warga setempat dan berada di lokasi kejadian menyayangkan sikap lamban tersebut.
"Kasihan kami lihat jenazah itu terjepit dan kami lihat lamban kali penanganannya," kata Tajuddin, warga setempat, Jumat (17/6/2011) sore, di lokasi kejadian.
Dia menyebutkan di lokasi turunan terjal yang bersebelahan langsung dengan simpang menuju Gampong Lamteuba itu, sudah kerap terjadi peristiwa serupa. Bahkan hampir tiap bulan sebutnya.
"Beberapa waktu juga ada dum truk, selain itu ada jatuh Bireuen Express (BE), mobil penjual buah-buahan serta mobil yang membawa minuman ringan. Kami minta pembatas jalan ini dibuat lebih tinggi dan ada rambu-rambu yang menandakan kawasan rawan kecelakaan," ungkapnya.
Berdasarkan informasi diperoleh Serambi dari warga lainnya, menyebutkan korban yang tewas itu baru pertama kali ke Aceh. Sehingga tidak mengenal di mana saja daerah yang terjal dan rawan kecelakaan.
Jadi, pada saat interkuler itu sedang menuruni turunan terjal itu Tukirin sopir malang itu mengira Simpang Lamjreun, Seulimuem tersebut langsung lurus.
Sehingga saat tiba di penghujung jalan, korban langsung lepas kontrol sehingga mobil itu pun langsung menghantam penghalang jalan serta menumbangkan sebatang pohon besar yang berada di antara bantaran jalan tersebut sebelum truk itu terjungkal ke jurang simpang yang curam itu.
Tukirin dilaporkan tewas di lokasi kejadian, setelah bagian kepala mobil itu ringsek dan menjepit bagian badannya. Tapi, nasib baik dialami Jumadi, sang kernek interkuler itu. Dia sempat melompat dari dalam truk malang tersebut.
Pantauan Serambi di lokasi kejadian sekira pukul 16.02 WIB, posisi interkuler masih berada di dalam jurang. Demikian juga halnya dengan Tukirin, sopir truk yang tewas itu masih berada di dalam truk dengan kondisi terjepit.
Agar interkuler itu tidak jatuh ke bantaran terjal Krueng Beukah, Simpang Lamjreun, sebuah mobil derek yang didatangkan oleh petugas Kepolisian Polres Aceh Besar, tampak bagian kabelnya diikatkan pada truk nahas itu. Di lokasi juga tampak ratusan warga serta puluhan polisi dan relawan PMI Aceh Besar, RAPI serta Basarnas.
"Kami dari para relawan sudah dari malam kejadian itu berada di sini," sebut Ansari Muhammad, dari PMI Aceh Besar.
Kapolres Aceh Besar AKBP Drs Herman Sikumbang melalui Kasat Lantas AKP Sofyan Yosha menyebutkan medan yang terjal yang menyebabkan terkendalanya evakuasi.
"Tidak benar bila ada anggapan yang menyebutkan kita ingin mengulur-ulur waktu mengevakuasi mayat yang terjepit itu. Medan kejadiannya sangat terjal. Bahkan kita tidak punya peralatan cukup untuk bisa mengeluarkan mayat itu. Malah di sekitar lokasi itu, kawasannya sangat gelap dan tidak ada tempat untuk kita sandarkan bantuan langsung seperti mobil beko atau derek. Sehingga hari ini (kemarin-red) kami coba koordinasi ke berbagai pihak untuk melakukan evakuasi itu, termasuk ke pemilik truk," sebut Sofyan.
Dikatakan sekira pukul 19.42 WIB tadi malam, berkat bantuan semua pihak, mayat sopir yang terjepit dalam truk itu telah mampu dikeluarkan, setelah bagian kepala interkuler itu dipotong menggunakan mesin las dan diangkat ke kawasan lapang menggunakan mobil derek.
"Bagian kepala mobilnya terpaksa dipotong agar mayat yang terjepit itu bisa dikeluarkan," pungkas Kasat Lantas Polres Aceh Besar tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar