Seorang guru SD Abdul Mudjib, 44, meninggal dunia usai menjaga ujian nasional (UN) di SD Negeri Simo Mulyo III di Jalan Simo Tambakan Sekolah, Surabaya, Selasa (10/5).
Diduga korban mengembuskan napas terakhirnya karena memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, kejadian itu tak membuat UN di sekolah tersebut terganggu karena terjadi usai jam ujian.
"Kita duga akibat serangan jantung, diperkuat hasil pemeriksaan dokter di lokasi kejadian," ujar Kapolsek Sukomanunggal Komisaris M Baderi kepada wartawan di lokasi.
Sebelum menjadi pengawas di ruang 22, Abdul Mudjib yang berasal dari SD Raden Rachmat, Jalan Tambak Lumpang, Surabaya tersebut, sempat mengeluh sakit kepada beberapa guru yang menjadi pengawas lainnya. Bahkan, di sela-sela menjaga ujian dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, korban sempat ke ruangan pengawas untuk dipijit dan ditempel koyo.
"Setelah agak mendingan, Pak Mudjib kembali ke ruangan dan mengawasi lagi. Sebelumnya, beliau sempat mengeluh sakit juga," kata Kepala SDN Simo Mulyo III, Sri Indrawati.
Selanjutnya, ketika ujian selesai dan hendak pulang, korban yang merasa badannya sudah agak baikan menuju kendaraannya di tempat parkir sekolah. Namun, di tengah perjalanan tubuhnya oleng hingga tak sadarkan diri.
Guru-guru lainnya yang berada tidak jauh dari korban menolong dan memapahnya masuk kembali ke sekolah. Saat itulah korban mengembuskan nafas terakhirnya.
"Kebetulan ada dokter praktik di sekitar sekolah. Saat diperiksa, ternyata korban sudah meninggal dan jenazahnya langsung diantar ke rumah duka," tukas Kapolsek kembali.
0 komentar:
Posting Komentar