Polri menerjunkan satu tim Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri ke Palu, tak lama setelah dua polisi tewas ditembak empat orang tak dikenal di BCA Palu, Rabu (25/5/2011).
Kepolisian belum bisa memastikan apakah dengan diterjunkannya Densus 88 kali ini, berarti empat pelaku yang diburu adalah jaringan teroris.
Kabag Penum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar tak mau mengambil kesimpulan dini adanya jaringan teroris lama di Palu yang kini bangkit kembali kendati fakta di lapangan yang ditargetkan pelaku adalah polisi, seperti jaringan teroris bom Cirebon dan bom lainnya.
"Belum bisa dikatakan begitu. Ini kan masih dicari tahu dulu motifnya dan siapa pelakunya," kata Kabag Penum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar.
Sebagaimana diketahui Palu dan Poso adalah daerah bekas kekerasan agama di Sulteng, di mana ratusan orang tewas pada 1999 dan 2001 akibat konflik berdarah saat itu. Diduga JI terlibat dalam konflik berdarah saat itu.
Boy juga belum mau menyimpulkan bahwa penyerangan pelaku terhadap tiga petugas yang menewaskan dua polisi di BCA Palu adalah upaya balas dendam atas tewasnya dua anggota kelompok bom Cirebon, Sigit Qurdowi dan Hendro Yunianto di Sukoharjo pekan lalu.
0 komentar:
Posting Komentar