Kapolda Jawa Tengah Irjen Edward Aritonang menyatakan, dari hasil pengungkapan kasus bom bunuh diri di Cirebon, ternyata para pelaku teror banyak memiliki hubungan dengan sejumlah warga di Jawa Tengah.
"Dari hasil pengungkapan, kasus Cirebon ternyata memiliki hubungan dengan beberapa masyarakat di Jawa Tengah sehingga Detasemen Khusus 88 banyak melakukan penangkapan dan penanganan di wilayah ini," kata Kapolda saat pertemuan dengan tokoh lintas agama dan ormas di Pemalang, Rabu (18/5).
Ia mengatakan, saat ini Polri lebih gencar membentengi masyarakat dari pengaruh dan pemahaman yang salah yang bisa mengakibatkan dampak negatif. Selain itu, katanya, Polri mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya dan menjalin kerukunan antarumat beragama
"Kami akan terus melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama agar mereka bisa memahami keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara yang berbhineka tunggal ika yang memiliki Undang-Undang Dasar dan Pancasila," katanya.
Terkait dengan maraknya penangkapan terduga teroris di wilayah Jawa Tengah (Jateng), ia mengatakan, Polda Jateng tidak melihat secara khusus tempat penangkapan
para terduga teroris tersebut.
Namun, katanya, dengan melihat banyaknya kasus seperti itu sudah menjadi tugas dan kewajiban Polri untuk menangkap para pelaku agar bisa memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
"Kami bersama masyarakat berusaha memelihara keamanan dengan cara memberikan pemahaman positif kepada warga," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar